Chrome Pointer

Senin, 22 September 2014

[FANFICT] Kutunggu Cintamu Part 1 (Inspired by Nadse JKT48)

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Hari semakin berlalu, meninggalkan semua kisah yang ada , menjalani hari-hari tanpa kehadiranmu , meninggalkan canda dan tawa , kini tak ada lagi canda dan tawa’nya yang selalu menghiasi hariku. senyummu , wajahmu, candamu , kini hilang begitu saja ~ jika waktu bisa diputar kembali. Mungkin aku sudah memutarnya~ tapiii… ini mustahil , ini tak mungkin !

“ Nadse, “ panggil suara dari arah tempat duduk belakang .
“kenapa Rin?” sahut Nadse agak malas
“Jangan murung terus dong Nadse, gue tau kok lo pasti masih sedih dan gue tau kok lo emang sayang sama Fauzan. Tapi dia gak mungkin balik lagi. Lo tau kan? penyesalan emang selalu datengnnya di akhir cerita dan gak pernah di awal . jadi , jangan nyesel kalo
dulu lo nyia-nyiain cintanya dia, dan sampe2 dia pergi , baru lo sdar semua itu, lo cintakan sama Fauzan..?’’ Tanya Farin ingin tau
“iya, iya, gue emang salah. Lagian dlu gue sama dia itu awalnya kan Cuma care aja, sahabatan kaya biasa , sering curhat2an pula. Dia tuh iseng banget, jail, rusuh pokoknya serba nyebelin deh. Gue juga gak nyangka akhirnya bisa begini malah jadinya benci jadi cinta kan, gue juga gatau kenapa dia bisa jatuh cinta sama gue.” Yang gue tau, dia tuh sayang banget sama gue. lo tau kan?’’ tapii kenapa dia ninggalin gue kaya gini ? jawab Nadse dengan nada menyesal.
Perbincangan mereka pun di akhiri karna bel masuk berbunyi. Nadse adalah gadis yang cantik dan manis dia begitu periang. Tapi sebulan belakangan ini  jarang banget tersenyum apalagi tertawa. Hanya kesedihan yang tampak di wajahnya………….


###
Pagi ini tepat pukul jam 5.30 pagi , Nadse belum juga bangun dari tidurnya . jam beker kesayangannya sudah berdering kencang tapi Nadse belum saja bangkit dari tidurnya.
“Nadse.. Nadse.. bangun sayang, udah pagi.” Teriak mama Nadse dari arah pintu . tapi Nadse tak juga bangun.
“tok…tok…. Nadse sayang, bangun nak. Kamu gak sekolah ?’’ diketuknya pintu kamar Nadse beberapa kali oleh mamanya.
“iya maaah. Nadse udah banguun ni.”
“ayok cepat mandi dulu sanaa, sudah jam berapa ini? Kamu gak sekolah?” Tanya mama Nadse kepada anaknya .
‘‘iyaa…iya mah” di bukanya pintu kamarnya, dan Nadse segera menuju kamar mandi untuk siap-siap berangkat sekolah . mamanya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk anak tersayangnya yang satu ini.
“mah, Nadse berangkat ya.?” Pamit Nadse pada mamanya, Nadse pun mencium tangan mamanya.. dan itu adalah kebiasaannya sebelum berangkat pagi ke sekolah.
“kamu gak makan dulu sayang, ?” Tanya mamanya .
“udah mah nanti aja disekolah daa.. mah.” Nadse mencium pipi kanan mama nya dan segera meninggalkan rumah . Mamanya tak lupa memberinya sekotak bekal makanan yang berisi cake strawberry kesukaannya. Mamanya juga tak lupa menyelipkan uang jajan ke dalam tasnya. dan seperti biasa , ada kang dani yang selalu setia mengantarnya ke sekolah setiap pagi.

###
Pelajaran pertama pun dimulai hari ini adalah pelajaran ibu rini guru sejarah yang selalu mengajar pada jam pertama. Konon nyatanya setiap guru ini mengajar tak ada satupun anak-anak yang mendengarnya karena dengan alasan guru ini neranginnya lama banget, ngebetein , dan ngomongnya udah kaya putri solo yang pengen di kawinin. (apa jadinya ya? Wkw xD) tapi inilah kenyataannya…
“tok… tok….” Beberapa kemudian pintu kelas pun di ketuk.. di ikuti beberapa langkah kaki menuju ke arah bu rini yang sedang mengajar.
Anak-anak 10-1 semua menatap kearah seseorang itu yang sedang berjalan menghampiri bu rini. Sesosok cowo ganteng tinggi, berkulit hitam manis, dan sangat khas dengan kedua lesung pipinya.. semua cewek yang berada di dalam kelas menjadi ricuh tak karuan. Sebagian cewek ada yang tiba-tiba merapikan rambutnya, membenarkan lipice di bibirnya seolah-olah mereka semua ingin tampak perfect di hadapan cowo ganteng yang satu ini. Tapi berbeda dengan Nadse , dia sama sekali tak merespon kedatangan cowok itu, dia malah bersandar wajah di meja dengan muka setengah mengantuk.
“perhatian semuanya…. Jangan berisik harap tenang….. kita kedatangan teman baru yang berasal dari Yogjakarta ayo silahkan perkenalkan nama kamu nak.” Pinta bu rini kepada cowok satu ini
“hai teman, perkenalkan nama gue Muhammad Fajar. Panggil aja gue Fajar. Asal sekolah gue dari *teeeet*(sensor). Alasan gue pindah kesini karna kerjaan orang tua gue . sekian perkenalkan dari gue.
“EH… Fajarr… status lo sekarang apa?” hahahaha teriak salah satu cewek dari arah belakang .. yaitu Sisca . dia adalah salah satu dari geng lolipop yang ganjen itu. dan dandanannya itu looh gak nahan bikin orang yang litanya ingin muntah. (bisa bayangin gak?wkwk xD).
“Cieee…cieee” sorak anak-anak dari arah belakang.. Fajar yang masih berdiri kaku di depan kelas yang suasananya memang sedang ricuh hanya bisa menahan diri untuk tetap bertahan di depan kelas dengan banyak godaan teman-teman barunya itu.
“status? Status gue sampe sekarang masih single.” Jawab Fajar singkat dengan sedikit senyuman yang manis dan lesung pipitnya itu yang khas.
“aaa….. Fajar senyum sama gue Michelle. Yampun dia ganteng banget.” Kata Sisca cewe ganjen yang satu itu. teman-teman se geng nya pun menyoraki mereka berdua.
“silahkan kamu duduk di tempat duduk yang masih kosong di sebelah kiri pojok sana.” Pinta bu rini kepada Fajar. Fajar pun segera menyelusuri arah tempat duduk itu.
“hai, boleh gue duduk disini?” pinta Fajar kepada yang punya tepat duduk itu.
“maaf yaa tempat duduk ini punya sahabat gue Farin. Dia gak masuk sakit. Jadi lo duduk disana aja tuh di belakang.”Nadse menolaknya , dan Tunjuk Nadse kearah tempat duduk belakang.
“sorry sebelumnya, gue maunya disini bareng sama lo.” Pinta Fajar ke pada Nadse
ternyata pemilik tempat duduk itu adalah Nadse. Nadse memang satu bangku dengan Farin sahabatnya . tapi hari ini Farin gak masuk dikarenakan sakit panas. Dan terpaksa deh Nadse harus duduk sendirian.
“misalnya nanti sahabat lo masuk gue bakalan janji akan pindah tempat duduk. Kenalin gue Fajar. Nama Lo siapa? Diulurkan satu tangannya kearah Nadse.
“Nadse.” Jawab Nadse singkat dan dingin.
“okeh. Fajar hanya memandangnya dengan senyuman khas ala lesung pipitnya yang manis itu.
Fajar heran dengan sikap cewe yang satu ini sebut saja Nadse. Dari awal dia masuk kelas hanya cewek ini yang diam dan tidak bersuara sma sekali. Dan hanya cewek inilah yang tak terpesona melihatnya.

###
Dua hari telah berlalu Farin tak juga masuk sekolah pagi ini seperti biasa ada pelajaran sejarah bu rini yang bikin ngantuk.
“haaaaaah ngantuk. Di taruhnya tasnya ke mejanya” keluh Nadse yang tumben datang pagi-pagi begini tak seperti biasanya. Paling dia datang juga pas-pasan bel masuk.
“haii.. pagi..” sapa cowo satu ini yaitu Fajar.
“iya pagi..” jawab Nadse seperti biasanya singkat padat dan jelas !
“gue duduk sini ya.?” Pinta Fajar pada Nadse
“ah, iya.. terserah lo .” jawab Nadse sinis
“temen lo Farin kemana ? udah dua hari dia gak masuk apa lo gak jengukin ?’’
“bukan urusan lo. “ jawab Nadse sinis
“kok lo sinis banget sih sama gue.? Gue itu kan nanya baik-baik.”
“iya map, abisnya lo nyebelin.”
“nyebelin?”
“iya, nyebelin.. sok ganteng sok cool, sok perfect, sok keren.”
“apa? “
“gak usah kaget gitu deh . gue tau fans lo tuh udah pada dateng dari tadi pagi. Kemaren aja para fans lo nunggu di bangku gue sebelum lo dateng , sampe-sampe mereka pada mohon-mohon supaya gue pindah ketempat duduk belakang. Lo kira gue mau apa.? Makanya gue dateng pagi gini supaya mereka gak nongkrongin bangku gue lagi. Lagian bukan gue yang minta kan kalo akhirnya lo milih duduk sama gue.?”
Fajar membatin. Dia sekarang mengerti mengapa Nadse akhir-akhir ini begitu sinis kepadanya.
“lo cemburu?” Tanya Fajar ke arah Nadse
“apa lu kata? Gue cemburu? Gak akan .” jawab Nadse sinis
“lo tuh manis, jangan marah2 mulu kenapa. Biarin aja temen-temen lo bersikap seperti itu ke gue. Toh bukan urusan lo juga kan Nad.”
“iya,, iyaa.. gue ngerti ini bukan urusan gue. Tapi tempat duduk gue di H M in apa gue bakalan diem aja? Mereka seenaknya ngusir2 gue ke tempat duduk belakang?”
“misalnya lo di usir. Gue bakalan tetep duduk di samping elo dimana pun elo duduk kalo perlu mereka yang gue usir.”
Nadse ternganga , dia tak percaya apa yang tadi di ucapkan oleh si Fajar anak baru itu.
“apa? “ Nadse hanya ternganga melihat celotehannya si Fajar itu. bel tanda masuk pun berbunyi~
….
“Nad, pulang sekolah, main yuk. Gue anterin kemana pun lo mau pergi. oke.?” Pinta Fajar ke Nadse
“gak, gue gak mau main. Gue mau pulang aja.” Jawab Nadse singkat
“ayolaah sekali-kali bel please.’’ Pinta Fajar maksa kepadanya
“ya ya ya sebentar aja ya…? Lo tau kan gue cewek . jadi gak boleh keluar malem …”
“oke.” Fajar tersenyum kearahnya dan mengangguk menyetujui.

Setelah bel pulang berbunyi
Nadse segera membereskan buku-bukunya. Karna bel sekolah sudah berbunyi. Begitupun Fajar yang duduk di sebelahnya , sudah merapikan buku dan siap-siap pergi dengannya..
“Nad, ayok.” Di tarik satu tangannya Nadse dan mereka berdua pergi keluar kelas
“sebentar ya.. motor gue di parkir disana. Lo tunggu sini.”
“ya.” Nadse pun mengangguk.
Beberapa menit kemudian . terlihat dari kejauhan seorang cowok hendak menghampirinya dan ternyata cowok itu adalah Fajar. Dia emang bener-bener keren . apalagi motor gede yang dia kendarai nambah buat dia keren aja , dan tak lupa dengan helm hitamnya. Dan emang faktanya dia bener2 keren abis.
‘’cepet naik.” Suruh Fajar ke Nadse
Semua mata hendak tertuju padanya dan memandang mereka dengan Nampak iri. Fajar memang anak baru di sekolahnya. Dan kononnya dia anak tunggal pemilik perusahan terkenal di Jakarta meskipun begitu dia tak pernah sombong. Kesekolah pun tampil apa adanya. Apalagi Fajar memang sedang hangat di bicarakan oleh cewek-cewek satu sekolahn mereka.
“lo liat gak mereka pada mandang kita kaya gitu Jar. Sinis banget.”
“mereka iri sama lo, udah diemin aja. Pakai helm nya dan pegangan.”
“GAK GAK MAU apa? Pegangan sama lo? Gak deh…… baru naik motor gede lo ini aja gue udah di liatin sama banyak mata, apalagi pegangan sama lo. Bisa-bisa pas sekolah besok gue di MOP sama anak satu sekolah.’’
“bisa diem gak sih. Udah pegangan. “ pinta Fajar pada Nadse
“ish lo emang nyebelin.”
“emang.!”
Mereka berdua telah meninggalkan pekarangan halaman sekolah . setelah beberapa mereka jalan berdua , sampai lah mereka ke sebuah taman. Diparkirnya motor Fajar dekat pohon rindang dan besar. Di sudut2 taman-taman itu terdapat bunga matahari yang menjulang tinggi , indah.. dan sangat indah.. di sebelah bunga tersebut tampak gazebo ( saung2saungan untuk mereka berteduh).
“Jar, ngapain kita ke sini?” Tanya Nadse kea rah Fajar sambil memberikan helm nya.
“main aja abisnya gue BT . lo tau kan rumah yang disana? Di sebrang sana? Itu rumah gue.” Nadse menatap arah rumah itu. dan memang rumah itu tampak besar sekali. Bangunannya pun tertata rapi.
“terus kenapa kita malah ketaman?”
“abisnya gue suntuk Nad di rumah sendirian terus. Bokap-nyokap sibuk sama kerjaannya. Rumah gue sepi. Jadi gue tuh gak betah. Oh iya gue lupa, mendingan kerumah gue dulu yuk ambil snack dan minuman.”
“ya.. terserah lo aja..” mereka berdua menuju rumah Fajar. Begitu sampai di depan rumahnya tampak seorang penjaga depan rumah menghampiri Fajar. Dan segera membukakan pintu pagar rumahnya.
“den Fajar,” sapa lelaki itu
“baru pulang den?’’ Tanya pesuruh rumahnya itu
“iya pak, oh iya taruh motor saya di garasi ya pak.”
“baik den.” Pak sono satpam di rumahnya menganggukkan suhuran yang di pinta oleh majikannya itu.
“Nadse, ayok masuk. Jangan heran kalo dirumah gue sepi Cuma ada bibi dan pak sono yang selalu ada di rumah.”
“di bukanya pintu rumahnya.’’
“den Fajar. Sapa bi inah pembantu di rumahnya.”
“iya bi. Ambilin minum ya , sama snack nya saya mau ke taman. Oh ya bi ini temen saya Nadse. Kalo dia minta apa-apa layanin aja ya bi. Saya mau ke kamar dulu ganti baju.” Bi inah pun mengangguk
“non Nadse mau minum apa non?” Tanya bi inah
“gak usah repot-repot bi. “ jawab Nadse
“gak boleh gitu non, non disini tamu. Saya ambilkan minum dingin aja ya non.”
“Iya makasih bi, oh ya nama saya Nadse. Panggil aja Nadse ya bi, gak usah pakai non. Anggap saja saya seperti anak bibi.”
“iya non. Eh Nadse.. tunggu sebentar ya bibi ambilkan airnya.”
Fajar pun keluar dari kamarnya dengan membawa bola basket kesayangannya.
“Nad, ini cake strawberry buat lo.” Sama jus dinginnya ayok kita ke taman.”
“oke Jar.” Nadse mengangguk
“bi, saya ketaman dulu sama Nadse.”
“iya den , Nadse ati-ati.”
Setelah mereka sampai di taman
“Nad makan nih cake nya gue tau lo laper, aus iya kan..?’' Nadse hanya tersenyum manis
Nadse memandangi Fajar yang sedang asik bermain bersama bola basketnya setelah beberapa lama dia memandangi cowok itu. dia memang menyadari dan sepertinya baru sadar cowok di depan dia ini si Fajar dia begitu baik dan lembut, ganteng pula (dulu gue kemana aja) batin Nadse . Nadse tak pernah memandang cowo dari sebelah mata. Dia melihat cowo dari sifat dan kepribadiannya. Itu lebih penting baginya.
.

.
.
(Next Episode)

By : @mhmd_fjr

2 komentar:

  1. Keren min ditunggu kelanjutannya ^^ di Cc in nadse bisa ini :D

    BalasHapus
  2. Ditunggu kelanjutannya !Bikin penasaran:D

    BalasHapus