Chrome Pointer

Jumat, 03 Oktober 2014

[FANFICT] Briefly Final Part

Hari-hari terus berlalu. Sudah setahun hubungan baik antara Fajar dan Nadse terjalin. Maka Fajar mengajak Nadse untuk ketemuan, saat itu suasana sedang hujan lebat. Tapi mereka ketemuan di resto langganan Fajar, dan kebetulan saat itu sedang sepi.
    "Nad, kamu mau nggak jadi pacar aku? Hhehe."
    "Apa? Kamu 
serius? Hmmm.."
    "Iya dong. Masak juga bercanda sih.."
    "Hmmm. Iya deh, aku mau. Hhihii. Ah, malu aku jadinya."
    "Yesss! Aku akan bilang ke Ikhsan, Arya, Yunanda, dan Fauzan kalau aku udah nggak jomblo lagi. Hhahaha.."
    "Hah? Jadi kamu macarin aku cuman karena status aja? Aku kecewa sama kamu Jar!" (Hayolho)
    "Eh, enggak. Beneran aku serius suka sama kamu Nad.."
    "Ah, udah. Aku nggak percaya. Bye!"

[FANFICT] Briefly Part 7

"Kalian bermain sangat bagus hari ini. Bapak bangga pada kalian. Fajar, di pertandingan selanjutnya, bapak akan memainkan kamu dari babak pertama. Bapak tidak meragukan kamu lagi.." kata pelatih.
    "Apa pak? Nggak ah. Pertandingan ini yang pertama dan yang terakhir kalinya. Lagi pula saya mau ikut karena Ibu saya bilang kalau cewek dari SMA musuh kita ini cantik-cantik. Awalnya sih nggak percaya, tapi akhirnya saya 
coba, dan ternyata benar. Kalau bukan karena itu mana mau saya ikut.." jelas Fajar.
    "Ternyata itu alasannya? Pantas saja. Waktu di danau dulu dia marah banget, tapi akhirnya dateng. Jadi karena ini? Sial.." pikir Fauzan.


    Semua anggota disana seolah tidak percaya. Jadi hanya karena alasan ingin melihat cewek cantik, anak itu mau ikut. Ia juga tidak 
serius ingin membantu sekolahnya, hanya karena cewek. Karena cewek? Memang anak yang aneh.
    "Hhahaha. Jadi kamu mau ikut karena itu? Kalau kamu memang tidak ingin ikut di pertandingan selanjutnya, bapak tidak akan memaksa. Tapi kapanpun kamu ingin bermain, bapak dan tim akan menerima kamu.." kata pelatih.
    "Hmm.." kata Fajar singkat.

[FANFICT] Briefly Part 6

Ketika tim dan pelatih menuju lapangan, mereka di kejutkan dengan pemandangan yang tak di duga. Tim musuh sudah lebih dulu pemanasan dan berlatih di sudut kiri. Tim musuh berlatih dengan sangat baik. Terlihat kalau skill mereka bagus. Tim SMA BIMA GARUDA ini pun di kejutkan dengan jumlah penonton yang cukup banyak di stadion musuhnya itu. Tapi ada sesuatu yang janggal pada penonton di sana, mereka seperti mentertawakan sesuatu. Mereka pikir apa yang aneh dengan mereka, sepertinya tidak ada. Dan ketika melihat ke sudut pojok kanan lapangan tempat para cheer leader berlatih, Fajar ternyata ada disana menggoda dan mengajak berkenalan mereka satu per satu.
    "Dasar anak itu, membuat malu aku dan tim.." batin pelatih.
    "Fauzan, panggil 
dia. Yang lain latihan dulu.." perintah pelatih.

[FANFICT] Briefly Part 5

"Halo, halo. Mau kemana nih?" kata Fajar pada gadis itu.
    "Aku mau kesana.." sambil menunjuk ke salah satu mall dekat sana.
    "Ohh. Sendirian aja 
ya? Mau aku temenin? Hhahaha.."
    "Enggak kok. Aku sama cowok ku.."
    "Mana cowoknya? Kok jalannya sendirian?"
    "Itu.." sambil menunjuk ke seseorang yang sudah berdiri di depan mall.
    "Mana?" Fajar melihat dan melirik dari

[FANFICT] Briefly Part 4

Tak lama kemudian Fajar pun duduk di kursi taman dengan Ikhsan.
    "Eh, Jar. Tumben mau nyamperin aku. Hhehe.." sambut Ikhsan.
    "Tadinya mau ke kelas sih. Nggak tahu kenapa 
kaki ku malah jalan kesini. Sebenernya nggak mau nyamperin. Mungkin kaki ku harus di service.." kata Fajar sinis dengan muka yang masih tidak bisa mempercayai semua itu.
    "Hhaha, emang motor bro di service segala?" tanya Ikhsan.
    "Hhahaha. Garing.." ejek Fajar.
    "Sialan.."
    Mereka terdiam sesaat. Fajar bingung, kenapa anak itu terdiam. Apa masalah yang sedang dihadapinya, Fajar ingin tahu.
  

[FANFICT] Briefly Part 3

Fajar mengambil tasnya dan kembali ke kelas. Saat ia kembali, ia pun bertemu lagi dengan Andela. Ia tersenyum sendiri dan menyapanya.
    "Hallo Andeta.." kata Fajar.
    "Andeta? Namaku Andela kali.."
    "Eh, iya ya? Wah salah, maaf. Hhehe..
    "Udah pede-pedenya, salah lagi. Hhahaha.." ejek Andela.
    "Hhaha. Maaf. Udah puas tadi di kamar mandi? Hhihii.."
    "Ngapain sih tanya kayak gitu? Udah sana masuk, nanti di cariin guru loh kamu.." kata Andela sambil meninggalkan Fajar.
    "Eh, tapi.." kata Fajar terputus.
    "Sial. Baru juga mau kenal lebih lanjut, malah ditinggal.." batin Fajar.
    "Ehem!"
    "Eh, bapak. Hhehe.."
  

[FANFICT] Briefly Part 2

Setelah dua minggu berada didalam kelas yang sama dan duduk bersebelahan di satu bangku, tingkah laku mereka berdua mulai berbeda. Mereka mulai menunjukan rasa kepedulian satu sama lain. Teman-teman sekelasnya mengetahui hal itu.
Fajar dan Elaine menjadi bahan gosip terbesar di sekolah itu. Banyak yang menggosipkan bahwa mereka berdua berpacaran. Mulai dari anak kelas I, II, dan III.
Kabar itu pun diketahui oleh Fauzan. Fauzan merasa bahagia karena 
gossip itu. Ia memberi selamat kepada Fajar.


    “Jar, selamat! Kamu sudah pacaran sama Elaine 
kan?”
    “Siapa bilang? Jangan asal bicara..”
    “Halah, mengaku sajalah sudah banyak siswa sekolah 
ini yang membicarakan itu..”
    “Apa kamu tahu hal itu benar atau salah?” tanya Fajar.
    “Tidak juga.. Tapi mereka semua menggosipkan kalian berdua Bro..”
    “Kalau tidak tahu benar atau salah, jangan jadi sok tahu. Kami berdua hanya teman saja, tidak lebih. Tanya saja 
dia..” ucap Fajar sambil melirik ke Elaine.
    “Emm Elaine, apa benar kalian berdua hanya teman?”
    “Iyaa benar. Kami berdua cuman teman.."
    “Tapi suatu saat kalian bisa benar-benar pacaran kan? Hahahaha..”
    Elaine terdiam, begitu juga dengan Fajar. Mereka berdua tampak malu.
    “Sudahlah. Kamu keluar sana. Mencampuri urusan orang lain saja, kurang kerjaan..” Fajar meminta Fauzan untuk keluar.

[FANFICT] Briefly Part 1

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Penerimaan siswa baru SMA BIMA GARUDA BANGSA telah dibuka. Banyak siswa yang berharap dapat masuk ke sekolah favorit di Indonesia itu. Tidak lain dengan Fajar. Dia adalah orang yang konyol, pemalas, cuek, dan tidak patuh aturan. Tapi disamping semua itu, Fajar adalah anak yang multi talenta dalam berbagai hal. Seperti dalam bidang olahraga, maupun musik. Kelebihannya itulah yang sangat disukai oleh teman-temannya dahulu.
Ketika masih duduk di bangku SMP, Fajar memiliki banyak prestasi di bidang olahraga, pelajaran, maupun musik. Banyak penghargaan yang ia terima dari berbagai bidang tersebut. Namun, tidak sedikit juga kasus-kasus